Rabu, 31 Desember 2008


Tergoda

Senja bertamu kekamarku
Aku lelah dan merasa kalah
Belum kutuntaskan semua, tapi kumerasa tiada
Hanya terlintas dalam kepala
Sosoknya yang selalu menggoda
Hingga malam menelan sosoku
Terlelap dalam impian
Melupakannya, hingga fajar kembali bertamu

Yang kupunya

Yang kupunya dalam uluran waktu
Perasaan nyata tapi tak terarah
Sering kumelamun dalam gaya hidup
Menerawang jauh mencari jiwa
Gemerlap hidup dan hawa nafsu
Selalu memikat dan memaksa
Kebobrokan disekelilingku merubah sedih jadi tertawa
dan tertawa menjadi sedih
Tak pernah disadari dan berusaha tuk tentukan
Apa arti yang telah diperbuat
Mereka dan aku sama-sama merasakan
Kegalauan, kepedihan dan kesenangan
Detik jam kamarku

Ingatan pergi melalui lorong waktu
Lintasan peristiwa dulu terias oleh rindu-rindu

Detik jam kamarku
Untaian kasih mesra akan berlalu
Canda tawa yang terbina terwarna oleh cinta-cinta

Detik jam kamarku
aliran perkara berlari pergi
Warna-warni pelangi memberi janji
Tercurah oleh nurani

Detik jam kamarku
Alunan nada-nada indah,
paduan irama sunyi ukhuwah
Terkikis oleh rasa bersalah

Detik jam kamarku
Himpunan rasa malu,
jangkauan dunia semu
Terbakar oleh rasa cemburu

Alunan jam kamarku
Membawa kehidupan ini
berjalan ke arah yang pasti kunanti

Tentang dia dan Dia

Sunyiku untuknya
Gembiraku melupakannya
Berbekal impian maya melanglang buana
menuju indahnya lamunan semesta
Cahayanya menggoda tak lekang dari senyuman
Menata jalur-jalur cinta yang kupunya
Robbiii
Hilangkan semua
Aku tak mau memiliki cinta
yang tak seharusnya kupunya
Langkahkan diri untuk pergi meninggalkannya
Yang sungguh membuat dunia semuku teraniaya